KDRT

Paling phobia kalo denger kata2 berbau "KDRT" apalagi yang menyangkut kekerasan dalam berumah tangga. gini nih critanya...
pagi ini disaat orang2 sibuk melakukan rutinitasnya di pagi hari termasuk saya yang sepagi tadi diribetkan dengan kaos kaki yang hilang sebelah udah dicari muter2 bongkar2 almari tapi tak kunjung ketemu juga si kaos kaki ituh.... (keknya ga mau dipake sama yang punya neh :D)heheheh :D eh kok jadi ngumungin kawos kaki sihh *stoped*

kembali ke "KDRT", tetangga kiriku yang bisa dibilang keluarga yang terkenal dengan KDRT nya.. pagi ini harus kembali ribut gara2 masalah anaknya yang ngompol padahal lantai baru aja di pel *sempet nguping bentar*

bermulai dari perang mulut dengan sang suaminya yang katanya tidak becus ngurus anaklah ato inilah itulah dll (dengan nada yang kasar dan bisa dibilang sangat kasar) setelah sempat dihentikan oleh tetangga aksi KDRT kembali terjadi saat si istri melempar barang2 perabot rumah tangga (duh itu panci kan masih ngutang udah main lempar ajah) alhasil mereka berhasil membuat suara gaduh, berisik, dan merusak suasana pagi yang cerah tadi menjadi pagi yang menegangkan. Well, gimana ga menegangkan kalo kata2 "bunuh aku" , "minggato" , "misuh2 ndak jelas" udah kluar dari si ibuk tadi. buk inget puasa buk....

Yah kelanjutan mereka pun tak sempat aku ikuti karena aku bukan reporter ato wartawan yang selalu membuntuti permsalahan kluarga artis (eh mereka bukan artis deng)... wotever mereka mo "bacok2an" ato apapun itu aku hanya bisa berdoa semoga nantinya keluargaku tidak seperti itu (amin)

Ya ALLAh semoga ini menjadi pelajaran yang berharga bagiku untuk lebih mencintai kluargaku, untuk lebih bersabar dalam menghadapi setiap masalah dalam keluargaku.

NB: kata temen = "sabar2 orang sabar pantatnya lebar" *uuppss*

semoga hal ini menjadi pelajaran penting kita untuk pagi ini
*sekian*